ABSTRAK
Penggunaan alat bantu belajar dan
pemilihan metode pembelajaran sangat menentukan kualitas proses pembelajaran di
kelas. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, diperoleh informasi
bahwa proses pembelajaran di kelas VIII B SMP Islam 2 Pujon masih tergolong
pada pembelajaran tradisional (konvensional) yaitu hanya menggunakan alat bantu
belajar seadanya dan dalam pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher oriented). Dalam penyampaian
materi pelajaran dan pembahasan soal-soal matematika yang bersifat abstrak,
guru hanya menjelaskan secara singkat dan membahas soal secara sepintas tanpa
alat bantu belajar dan tanpa adanya pembahasan secara jelas dan tuntas. Selain
itu dalam kelas VIII B ada indikasi kelompok-kelompok kecil antara siswa
berkemampuan tinggi, sedang dan rendah. Hal ini tentu saja menjadi suatu
permasalahan, dikarenakan proses pembelajaran dan lingkungan belajar seperti
ini membuat kemampuan siswa akan tetap, bahkan menurun. Salah satu upaya untuk mengatasi
permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan metode kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Devisions)
menggunakan alat peraga. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang
secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih, dan silih asuh antar sesama siswa sebagai latihan hidup di dalam
masyarakat nyata. Selanjutnya di dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD
memiliki lima
komponen utama, yaitu: (1) presentasi kelas; (2) tim; (3) kuis; (4) skor
kemajuan individual; dan (5) rekognisi tim. Melalui presentasi kelas inilah
media alat peraga dapat didemontrasikan dalam pembelajaran, sehingga
keabstrakan matematika akan dikonkritkan, dan pemahaman matematika serta
latihan hidup di dalam masyarakat nyata dapat terwujud dalam suatu
pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah penerapan metode kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Devisions) menggunakan alat peraga dapat
meningkatkan pemahaman materi bangun ruang siswa kelas VIII B SMP Islam 2 Pujon
tahun pelajaran 2007/2008. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan jenis penelitian tindakan kelas yang terdiri dari empat tahapan yaitu
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek dan lokasi
dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Islam 2 Pujon. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu (1) observasi, digunakan untuk
mengamati aktivitas siswa,guru dan diskusi kelompok selama kegiatan
pembelajaran berlangsung, (2) wawancara, digunakan untuk mengetahui sejumlah
informasi yang berkaitan dengan sekolah dan proses pembelajaran, (3) tes,
digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal-soal
matematika dan ketuntasan belajar siswa, (4) catatan lapangan, digunakan untuk
melengkapi data yang tidak tercantum dalam lembar observasi dan wawancara,
sehingga tidak ada data penting yang terlewatkan dan (5) dokumentasi, digunakan
untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Data dalam penelitian ini ada dua jenis
yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dianalisis dengan
mencari nilai rata-rata dan persentasenya. Sedangkan data kualitatif dianalisis
menggunakan teknik analisis data yang terdiri dari beberapa tahapan, antara
lain (1) reduksi data, yaitu memilih, mengklasifikasikan, memfokuskan pada
hal-hal yang dianggap penting, dicari tema dan polanya serta membuang data yang
tidak perlu, (2) penyajian data, yaitu mendeskripsikan data dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowcart
dan sejenisnya, dan (3) penarikan kesimpulan. Adapun pengecekan keabsahan data
yang digunakan, yaitu (1) ketekunan/keajegan pengamatan, yaitu ketekunan dalam
melakukan pengamatan sejak awal sampai penelitian berakhir, (2) triangulasi,
yaitu memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu, dan (3) pemeriksaan
sejawat, yaitu pemeriksaan yang dilakukan dengan mengumpulkan rekan-rekan
sebaya.
Hasil analisis data penelitian
pada siklus I, antara lain (1) aktivitas siswa pada pertemuan pertama mencapai
63,09% sedangkan pada pertemuan kedua mencapai 72,61%, (2) aktivitas guru pada
pertemuan pertama mencapai 73,33% sedangkan pada pertemuan kedua mencapai
89,99% (3) pemahaman siswa mencapai 54,12%, dan (4) ketuntasan belajar siswa
mencapai 21,95%. Hasil analisis data pada siklus I ini, menunjukkan bahwa hasil
pelaksanaan tindakan siklus I masih belum mencapai SKBM (Standar Ketuntasan
Belajar Minimum) dan kriteria yang ditetapkan dan masih terdapat banyak
kekurangan, dengan kata lain masih perlu dilakukan perbaikan pada siklus II.
Adapun hasil analisis data pada siklus II, antara lain (1) aktivitas siswa pada
pertemuan pertama mencapai 84,525% sedangkan pada pertemuan kedua mencapai
88,09%, (2) aktivitas guru pada pertemuan pertama mencapai 96,5% sedangkan pada
pertemuan kedua mencapai 94.445%, (3) pemahaman siswa mencapai 75,94% (4)
ketuntasan belajar siswa mencapai 80,487%. Hasil analisis data pada siklus II
ini sudah mencapai SKBM (Standar Ketuntasan Belajar Minimum) dan kriteria yang
ditetapkan. Berdasarkan hasil analisis data kedua siklus tersebut, terlihat
bahwa hasil pelaksanaan tindakan pada siklus II mengalami peningkatan bila
dibandingkan pada siklus I. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan metode
kooperatif tipe STAD (Student Teams
Achievement Devisions) menggunakan alat peraga dapat meningkatkan pemahaman
materi bangun ruang siswa kelas VIII B SMP Islam 2 Pujon Tahun Pelajaran
2007/2008.
Anda
berminat dengan contoh skripsi ini silahkan hubungi kami di 085755969755 dengan biaya Rp. 50.000,- dengan pengiriman lewat email. Biaya
ini dipergunakan kelangsungan blog kioslomba.blogspot.com. Sekian..........
*Himbauan jangan meng-copy paste, plagiat atau
bentuk serupa lainnya contoh skripsi ini, karena contoh skripsi ini hanya
digunakan sebagai referensi saja.
0 komentar:
Posting Komentar