ABSTRAK
Pemilihan strategi pembelajaran
sangat menentukan kualitas proses pembelajaran di kelas. Berdasarkan hasil observasi
awal yang dilakukan peneliti, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran di kelas
VII MTs Yaspuri Malang masih tergolong dalam pembelajaran tradisional
(konvensional) yaitu berpusat pada guru (teacher
oriented). Situasi pembelajaran hanya ditekankan pada penyampaian materi
dan latihan soal, tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan
sendiri apa yang mereka pelajari. Peran guru yang terlalu dominan membuat siswa
cenderung pasif dan pembelajaran menjadi tidak bermakna. Hal ini tentu saja
menjadi suatu permasalahan, dikarenakan proses pembelajaran seperti ini membuat
kemampuan berpikir kritis siswa menjadi rendah. Salah satu upaya untuk mengatasi
permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri. Inkuiri
sebagai salah satu strategi pembelajaran, menekankan aktivitas siswa pada
proses penemuan untuk memperoleh pengetahuan. Dalam strategi pembelajaran
inkuiri siswa dihadapkan pada suatu masalah, kemudian siswa dilatih untuk
memecahkan masalah tersebut, membuat keputusan dan memperoleh keterampilan.
Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan bagaimana penerapan strategi pembelajaran inkuiri pada pokok
bahasan segiempat dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII MTs
Yaspuri Malang Tahun Pelajaran 2007/2008.
Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas yang terdiri dari
empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.
Lokasi dan subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Yaspuri
Malang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu (1) observasi,
digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama kegiatan pembelajaran
berlangsung, (2) catatan lapangan, digunakan untuk melengkapi data yang tidak
tercantum dalam lembar observasi dan wawancara, sehingga tidak ada data penting
yang terlewatkan, (3) tes, digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis
siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika dan ketuntasan belajar siswa,
(4) wawancara, digunakan untuk mengetahui sejumlah informasi yang berkaitan
dengan sekolah dan proses pembelajaran, dan (5) dokumentasi, digunakan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa. Data dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu
data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif dianalisis menggunakan teknik
analisis data yang terdiri dari beberapa tahapan, antara lain (1) reduksi data,
yaitu memilih, mengklasifikasikan, memfokuskan pada hal-hal yang dianggap
penting, dicari tema dan polanya serta membuang data yang tidak perlu, (2)
penyajian data, yaitu mendeskripsikan data dalam bentuk uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori, flowcart dan
sejenisnya, dan (3) penarikan kesimpulan. Sedangkan data kuantitatif dianalisis
dengan mencari nilai rata-rata dan persentasenya. Adapun pengecekan keabsahan
data yang digunakan, yaitu (1) ketekunan/keajegan pengamatan, yaitu ketekunan
dalam melakukan pengamatan sejak awal sampai penelitian berakhir, (2)
triangulasi, yaitu memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu, dan (3)
pemeriksaan sejawat, yaitu pemeriksaan yang dilakukan dengan mengumpulkan
rekan-rekan sebaya.
Hasil analisis data penelitian
pada siklus I, antara lain (1) aktivitas siswa pada pertemuan pertama mencapai
76,29% sedangkan pada pertemuan kedua mencapai 94,4%, (2) aktivitas guru pada
pertemuan pertama mencapai 76,29% sedangkan pada pertemuan kedua mencapai 94,4%,
(3) aspek kemampuan berpikir kritis siswa mencapai 58,19% dengan taraf
keberhasilan cukup baik, dan (4) ketuntasan belajar siswa mencapai 38,095%.
Hasil analisis data pada siklus I ini, menunjukkan bahwa hasil pelaksanaan
tindakan siklus I masih belum mencapai SKBM dan kriteria yang ditetapkan dan
masih terdapat banyak kekurangan, dengan kata lain masih perlu dilakukan
perbaikan pada siklus II. Adapun hasil analisis data pada siklus II, antara
lain (1) aktivitas siswa pada pertemuan pertama mencapai 94,4% sedangkan pada
pertemuan kedua mencapai 93,3%, (2) aktivitas guru pada pertemuan pertama
mencapai 94,4% sedangkan pada pertemuan kedua mencapai 93,3%, (3) aspek
kemampuan berpikir kritis siswa mencapai 76,72% dengan taraf keberhasilan baik,
dan (4) ketuntasan belajar siswa mencapai 85,714%. Hasil analisis data pada
siklus II ini sudah mencapai SKBM dan kriteria yang ditetapkan. Berdasarkan
hasil analisis data kedua siklus tersebut, terlihat bahwa hasil pelaksanaan
tindakan pada siklus II mengalami peningkatan bila dibandingkan pada siklus I
terutama pada kemampuan berpikir kritis siswa. Hal ini menunjukkan bahwa
penerapan strategi pembelajaran inkuiri pada pokok bahasan segiempat dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII MTs Yaspuri Malang tahun
pelajaran 2007/2008.
Anda
berminat dengan contoh skripsi ini silahkan hubungi kami di 085755969755 dengan biaya Rp. 50.000,- dengan pengiriman lewat email. Biaya
ini dipergunakan kelangsungan blog kioslomba.blogspot.com. Sekian..........
*Himbauan jangan meng-copy paste, plagiat atau
bentuk serupa lainnya contoh skripsi ini, karena contoh skripsi ini hanya
digunakan sebagai referensi saja.
0 komentar:
Posting Komentar