ABSTRAK
Salah satu
upaya untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa adalah dengan menerapkan model pembelajaran
yang dapat menimbulkan
kesan bahwa matematika itu mudah dan menyenangkan. Beberapa model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan keaktifan siswa, salah satunya adalah model Two Stay Two Stray (TSTS).
Pembelajaran kooperatif model
Two
Stay
Two Stray (TSTS) merupakan model pembelajaran kooperatif yang melibatkan kelompok-kelompok kecil. Dengan membentuk sebuah kelompok, maka proses pembelajaran akan terasa lebih mudah karena
semua
kesulitan
dapat didiskusikan dengan
teman kelompoknya. Model Two
Stay Two
Stray (TSTS) juga
memberi
kesempatan kepada
semua kelompok untuk membagikan hasil kerja dan informasi kepada kelompok lain.
Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan bagaimana
hasil belajar
matematika siswa
menggunakan model Two Stay
Two
Stray (TSTS). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian
tindakan kelas. Tindakan
dilaksanakan
pada siswa
kelas VIIA SMP
Nasional Malang, yang terdiri dari 37 siswa.
Tindakan pada penelitian ini terdiri dari dua tindakan. Tindakan I, model Two Stay Two Stray (TSTS)
dilaksanakan
secara murni
sesuai
langkah-langkah
yang telah ditetapkan, sedangkan pada tindakan II,
ada
pengembangan pada bagian pembentukan
kelompok. Prosedur penjaringan
data
dilakukan dengan
cara (1) lembar observasi guru dan siswa, (2) catatan lapangan, dan (3) tes individu dan dilakukan analisis data secara deskriptif kualitatif.
Pembelajaran kooperatif model
Two
Stay Two Stray (TSTS) dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu (1) persiapan, (2) presentasi guru, (3) kegiatan kelompok, (4) presentasi kelompok, (5) evaluasi, dan (6)
penghargaan kelompok. Berdasarkan pembelajaran yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif model Two Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan
hasil belajar matematika siswa. Rata-rata
nilai pada pratindakan, tindakan I dan tindakan II
berturut-turut yaitu 60,59, 75,84 dan
77,67. Sedangkan
ketuntasan belajar siswa berturut-turut adalah 48,65%, 91,89%, dan 94,59%
untuk pratindakan,
tindakan I, dan
tindakan II. Dengan
demikian
berdasarkan KKM
pada mata pelajaran matematika, maka dapat dinyatakan bahwa
siswa telah mencapai
ketuntasan.
Berdasarkan hasil penelitian ini,
maka disarankan kepada guru matematika untuk mengajarkan matematika
khususnya materi garis dan sudut
dengan menerapkan pembelajaran
kooperatif
model Two Stay Two Stray (TSTS) sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang mendukung
PAKEM.
Anda berminat dengan contoh skripsi ini
silahkan hubungi kami di
085755969755 atau
085755806767
Biaya pesan Rp. 50.000/contoh skripsi, dengan pengiriman lewat email.
Biaya ini dipergunakan kelangsungan blog
ini. Sekian..........
*peringatan : contoh skripsi yang anda
pesan hanya digunakan sebagai referensi dalam menyusun skripsi anda saja
(dilarang plagiat, copy-paste dan hal serupa lainnya)
Jika anda merasa bingung dalam penyusunan/pembuatan skripsi, anda bisa meminta bantuan pendampingan
kami dalam menyusun skripsi (pendampingan sampai anda ujian skripsi), dengan ketentuan berikut:
Pendidikan
|
Lama Penyusunan
|
Biaya
|
Fisika
Kimia
Matematika
Biologi
PKN
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Ekonomi
Olahraga
Geografi
PGSD
PGMI
PAI
BK
Pend. IPS
Pend. IPA
Pend. TIK
Menejemen, Ekonomi
Sastra Indonesia, Akuntansi
Hukum ,
|
1 bulan
|
750 rb
|
0 komentar:
Posting Komentar