Kamis, 06 Maret 2014

contoh skripsi pendidikan matematika 13 "PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIIB SMP ISLAM ........ TAHUN PELAJARAN 2007/2008"



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Konteks Penelitian
Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan bangsa yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Upaya peningkatan mutu pendidikan itu diharapkan dapat menaikkan harkat dan martabat manusia Indonesia. Untuk mencapai tujuan itu, pendidikan harus adaptif terhadap perubahan zaman.
Pada saat ini pembelajaran matematika yang berorientasi pada pengembangan berpikir kreatif masih jarang dilakukan. Padahal secara tegas disebutkan bahwa tujuan pendidikan saat ini adalah untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan nasional pengembangan kreativitas siswa melalui pembelajaran harus dilakukan.
Dalam pendidikan formal, kemampuan mental yang dilatih umumnya berpusat pada pemahaman bahan pengetahuan, ingatan dan penalaran logis, sistem pendidikan yang ada selama ini ibarat sebuah bank. Siswa lantas diperlakukan seperti bejana kosong yang akan diisi sebagai sarana tabungan yakni dengan peran guru sebagai subyek aktif, dan siswa sebagai sebagai subyek pasif yang penurut, yang menerima apa saja yang dianggap penting oleh guru dan menghafalnya. Keberhasilan pendidikan sering hanya dinilai dari sejauh mana siswa mampu memproduksi pengetahuan yang diberikan. Ia dihadapkan pada soal-soal yang harus dipecahkan dengan menemukan satu-satunya jawaban yang benar, seringkali pula ia dituntut memecahkan soal-soal dengan satu cara. Dapatlah dipahami bahwa pendekatan seperti ini dapat menimbulkan kekakuan dalam berfikir dan kesempitan dalam menyelesaikan suatu masalah. Dengan demikian daya pikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat suatu masalah dari berbagai sudut tinjau justru terhambat. 
Guru adalah salah satu yang memegang kunci dalam pendidikan dan pengajaran di sekolah dan guru merupakan unsur yang paling dekat dalam hubungan dengan siswa, sehingga peranan guru banyak menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang akan berpengaruh pada hail belajar siswa. Oleh karena itu guru harus benar-benar mengetahui keadaan siswa dan cara pengelolaan kelas secara baik. Guru harus dapat mengkondisikan keadaan kelas agar suasana kelas menjadi nyaman dan tidak menjemukan atau membosankan. Menciptakan suasana belajar yang memberi kepuasaan dan kesenangan pada siswa dan usaha lain dipandang pantas dilakukan untuk memenuhi kebutuhan untuk belajar siswa (Sagala, 2007: 101). Guru harus mengerti metode dan strategi apa yang sesuai dalam menyampaikan materi pelajaran khususnya pelajaran metematika.
Dilain pihak, rendahnya semangat belajar merupakan penyebab tersendiri terhadap hasil belajar siswa, seperti yang diketahui bahwa semangat merupakan salah satu faktor yang menimbulkan gairah dan perasaan senang terhadap materi pelajaran matematika yang disampaikan oleh guru. Untuk mewujudkan hal tersebut pembelajaran yang dilakukan sedemikian rupa sihingga setiap siswa melihat bahwa matematika penting baginya dalam menghadapi masa depannya yang penuh  masalah pelik yang perlu diselesaikan dengan cara berpikir matematis. Siswa perlu disandarkan bahwa tanggung jawab terhadap hasil belajarnya ada di tangan mereka, sedangkan guru bertanggung jawab pada penciptaan proses pembelajaran yang memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar yang optimal. Siswalah yang mengkonstruksi pengetahuan dalam pikirannya, guru membantu dan memfasilitasi.
  Hamzah (2007: 130) menyatakan bahwa seseorang akan merasa mudah memecahkan masalah dengan bantuan matematika karena ilmu matematika itu sendiri memberikan kebenaran berdasarkan alasan logis dan sistematis. Disamping itu, matematika dapat memudahkan dalam pemecahan masalah karena proses kerja matematika dilalui secara berurut yang meliputi tahap observasi, menebak, menguji hipotesis, mencari analogi, dan akhirnya merumuskan teorema-teorema (Hamzah, 2007: 130). Selain itu, matematika memiliki konsep struktur dan hubungan-hubungan yang banyak menggunakan simbol-simbol. 
Pada saat ini, matematika dianggap sebagai momok oleh sebagian siswa. Keadaan ini membuat siswa takut dan kurang berminat terhadap matematika. Salah satu alternatif solusi agar tidak terjadi demikian, diperlukan metode pembelajaran yang sesuai, sehingga matematika menjadi pelajaran yang mudah dipahami, menyenangkan dan disukai oleh setiap siswa.
Selama ini, tanpa disadari sistem belajar matematika di hampir semua sekolah telah menyebabkan ketegangan terhadap suasana belajar di kelas. Dalam arti lingkungan belajar yang semestinya berjalan kondusif berubah menjadi tegang dan kaku apabila pelajaran matematika dimulai, baik disebabkan oleh gurunya ataupun siswanya sehingga berimplikasi terhadap penguasaan materi yang disampaikan.     
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru matematika SMP Islam Karangploso, diperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa kelas VIIIB SMP Islam Karangploso tahun pelajaran 2007/2008 tergolong rendah jika dibandingkan dengan kelas-kelas lainnya, ini terlihat dari rendahnya hasil ulangan siswa. Keadaan ini diperparah lagi dengan penggunaan metode pembelajaran yang dipakai guru pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Metode yang dipakai guru dalam mengajar yaitu metode pembelajaran konvensional dengan sistem ceramah. Dengan didominasinya pembelajaran  menggunakan metode ceramah kegiatan belajar mengajar di dalam kelas menjadi pasif. Hal ini dapat dilihat dari jarangnya peserta didik mengajukan pertanyaan, serta anggapan siswa bahwa matematika adalah pelajaran yang paling sulit. Adanya serangkaian permasalahan di atas menyebabkan proses kegiatan belajar mengajar tidak sesuai dengan yang diharapkan yaitu siswa mampu berpikir kreatif. 
Dewasa ini muncul berbagai metode pembelajaran sebagai pilihan bagi guru dalam mengajar, sehingga kreatifitas guru dituntut dalam menerapkan metode pembelajaran yang dipilih. Salah satu alternatif metode pembelajaran matematika adalah metode demonstrasi, dimana metode demonstrasi tersebut peserta didik berkesempatan mengembangkan kemampuan mengamati segala benda yang sedang terlibat dalam proses serta dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan yang diharapkan. Dalam metode pembelajaran demonstrasi diharapkan setiap langkah pembelajaran dari hal-hal yang didemonstrasikan itu dapat dilihat mudah oleh murid dan melalui prosedur yang benar dan dapat pula dimengerti materi yang diajarkan. Karena
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis berminat untuk mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIIIB SMP Islam Karangploso Tahun Pelajaran 2007/2008”.



Anda berminat dengan contoh skripsi ini silahkan hubungi kami di 085755969755 dengan biaya Rp. 50.000,- dengan pengiriman lewat email. Biaya ini dipergunakan kelangsungan blog kioslomba.blogspot.com. Sekian..........
*Himbauan jangan meng-copy paste, plagiat atau bentuk serupa lainnya contoh skripsi ini, karena contoh skripsi ini hanya digunakan sebagai referensi saja.

0 komentar:

Posting Komentar