BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
yang sangat pesat dewasa ini, menuntut adanya sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas untuk mempertimbangkan segala kemungkinan yang akan terjadi di masa
yang akan datang. Perkembangan tersebut telah merubah hampir semua aspek
kehidupan manusia, dimana berbagai permasalahan hanya dapat dipecahkan dengan
upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Matematika sebagai basic of science bagi ilmu-ilmu pengetahuan yang lain, mempunyai peranan
yang sangat penting dalam kehidupan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tidak pernah lepas dari peranan matematika, yang menyebabkan dunia
semakin maju pesat. Matematika merupakan alat untuk menyederhanakan penyajian
dan pemahaman masalah (Dumairy, 1997:27). Dengan menggunakan bahasa matematika,
suatu masalah dapat lebih sederhana untuk disajikan, dianalisis, dan
dipecahkan.
Statistika merupakan salah satu bagian dari
matematika. Statistika adalah pengetahunan yang berhubungan dengan cara-cara
pengumpulan data, pengolahan atau penganalisaan data, dan penarikan kesimpulan,
dengan berdasarkan kumpulan data dan penganalisaan yang dilakukan (Sudjana,
1996:3). Banyak teori-teori disiplin ilmu statistika dapat diterapkan hampir
pada semua bidang kehidupan. Salah satu ilmu statistika yang dapat diterapkan
adalah pemodelan deret berkala (time
series), yang susunan nilai data
observasinya berurutan dari waktu ke waktu. Deret berkala juga merupakan salah
satu metode untuk meramalkan (memprediksi) suatu variabel pada masa yang akan
datang (Algifari, 1997:102).
Di masa modern sekarang ini, perusahaan sering
melakukan peramalan untuk memprediksi keadaan di waktu yang akan datang. Karena
peramalan memegang peranan yang penting dalam menentukan kontinuitas suatu
perusahaan. Secara sistematis, peramalan juga dapat digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan
di berbagai bidang, misalnya perdagangan, pariwisata, periklanan, penjualan,
dan lain sebagainya.
Pariwisata merupakan salah satu industri yang
mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi. Dirasakan terutama setelah
melemahnya peranan minyak dan gas. Pariwisata tetap jadi primadona dan bahkan
jadi salah satu tumpuan harapan perekonomian dari penerimaan devisa non migas.
Sektor pariwisata menjadi salah satu andalan sumber pemasukan devisa bagi
negara dan salah satu sumber pendapatan asli daerah. Oleh karena itu,
pembangunan sektor pariwisata selalu diupayakan peningkatannya.
Salah satu upaya meningkatkan keuntungan
perusahaan (industri pariwisata), yaitu diperlukan manajemen dalam pengambilan
keputusan dan administrasi yang tepat, karena pada umumnya apa yang
direncanakan pada anggaran penjualan merupakan dasar perencanaan dari seluruh
komponen anggaran lainnya, artinya perencanaan penjualan merupakan kunci
keberhasilan dari rencana anggaran komprehensif. Taksiran proyeksi volume
penjualan yang realistis akan menggambarkan suatu rencana penjualan yang cukup
tepat dan hampir mendekati penjualan yang sebenarnya dan tidak akan mengalami
penyimpangan yang terlalu jauh. Proyeksi volume penjualan adalah hasil dari
ramalan yang teliti. Peramalan penjualan yang teliti akan tergantung dari
beberapa segi yang harus diperhatikan yaitu dari segi intern dan ekstern perusahaan.
Untuk menciptakan manajemen pengambilan keputusan
dan administrasi yang tepat tersebut, perusahaan (industri pariwisata) perlu
menentukan langkah-langkah dalam sebuah perencanaan sehingga dalam pengambilan
keputusan dapat memenuhi sasaran dan tujuan. Perencanaan adalah penetapan
tujuan organisasi beserta cara mencapainya. Salah satu unsur utama dalam
keberhasilan perencanaan adalah peramalan yang akurat (Mulyono, 2000:11). Untuk
sampai kepada keputusan diperlukan suatu peramalan dengan metode tertentu yang
disesuaikan dengan apa yang akan diramalkan. Karena hasil peramalan mampu
memberikan gambaran tentang masa depan yang memungkinkan manajemen membuat
perencanaan.
Berdasarkan hasil laporan yang dicatat oleh bagian
Marketing Taman Belajar dan Rekreasi Jawa Timur Park Batu Malang, total
penjualan tiket pada tahun 2007 telah mencapai 601.696 lembar. Dibandingkan
pada tahun-tahun sebelumnya, yakni pada tahun 2006 mencapai 473.598 lembar,
pada tahun 2005 mencapai 419.137 lembar, pada tahun 2004 mencapai 471.718 lembar,
dan pada tahun 2003 mencapai 529.143 lembar. Prediksi pada nilai penjualan
perlu dilakukan, karena dengan mengetahui nilai penjualan untuk masa yang akan
datang, para pengelola/manager akan dibantu dalam menentukan kebijakan yang
tepat bagi perusahaannya.
Nilai penjualan di Taman Belajar dan Rekreasi Jawa
Timur Park Batu Malang tersebut banyak dipengaruhi oleh musiman, dimana untuk
setiap tahun terjadi lonjakan nilai dibanding tahun sebelumnya. Selain musiman,
nilai penjualan juga dipengaruhi oleh kecenderungan dimana setiap tahun terjadi
kenaikan dan penurunan. Salah satu metode peramalan yang dapat mengatasi
pengaruh musiman dan kecenderungan adalah metode peramalan kuantitatif dengan
menggunakan metode dekomposisi, khususnya metode dekomposisi census II.
Prinsip dasar metode dekomposisi adalah mendekomposisi
(memecah) pola data deret waktu menjadi beberapa pola yaitu unsur trend-siklus,
musiman, dan acak serta mengidentifikasi masing-masing unsur tersebut secara
terpisah. Pemisahan ini dilakukan untuk membantu meningkatkan ketepatan
peramalan dan membantu pemahaman atas perilaku deret data secara lebih baik. Hasil
identifikasi tersebut kemudian dipergunakan untuk meramalkan kondisi di masa
mendatang. Pendekatan tersebut kemudian dikembangkan oleh biro sensus dari Departemen
Perdagangan Amerika Serikat, sehingga menghasilkan metode dekomposisi lain yang
dikenal dengan nama metode dekomposisi census II (Rahardi, 2007:4).
Rahardi (2007:7) menjelaskan bahwa metode dekomposisi
census II memiliki pendekatan yang terdiri dari 4 fase. Pada fase pertama
dilakukan penyesuaian data menurut hari perdagangan. Penyesuaian data terhadap
hari perdagangan sangat penting, karena banyaknya jam kerja atau perdagangan,
variasi hari dari tahun ke tahun memberi sumbangan tertentu atau pengaruh
tertentu dalam tingkat penjualan. Fase kedua meliputi estimasi awal dari faktor
musiman dan penyesuaian deret data aktual dengan faktor musimannya. Dalam fase
ini dibuat pemisahan awal faktor musiman dari komponen trend-siklus, kemudian
dilakukan pengisolasian komponen random. Pada fase ketiga, penyesuaian yang
telah dilakukan pada fase kedua kembali dilakukan dengan tujuan memperbaiki
proses penyesuaian musiman dan untuk memperoleh faktor musiman yang lebih
akurat. Fase keempat adalah melakukan beberapa uji yang sangat berguna dalam
menerangkan bagaimana metode dekomposisi census II berhasil mengisolasi faktor
musiman dan untuk pengembangan metode peramalan lebih lanjut dari unsur trend-siklus.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik
untuk mengkaji dan menerapkan metode dekomposisi
census II. Untuk itu penulis mengambil judul “Prediksi Jumlah Penjualan Tiket
di Taman Belajar dan Rekreasi Jawa Timur Park Batu Malang Tahun 2008 dengan
Menggunakan Metode Dekomposisi Census II”.
Anda
berminat dengan contoh skripsi ini silahkan hubungi kami di 085755969755 dengan biaya Rp. 50.000,- dengan pengiriman lewat email. Biaya
ini dipergunakan kelangsungan blog kioslomba.blogspot.com. Sekian..........
*Himbauan jangan meng-copy paste, plagiat atau
bentuk serupa lainnya contoh skripsi ini, karena contoh skripsi ini hanya
digunakan sebagai referensi saja.
0 komentar:
Posting Komentar