Kamis, 06 Maret 2014

contoh skripsi pendidikan matematika 17 "PREDIKSI JUMLAH PENJUALAN TIKET DI TAMAN BELAJAR DAN REKREASI JAWA TIMUR PARK BATU MALANG TAHUN 2008 DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI CENSUS II"



BAB I
PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang sangat pesat dewasa ini, menuntut adanya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas untuk mempertimbangkan segala kemungkinan yang akan terjadi di masa yang akan datang. Perkembangan tersebut telah merubah hampir semua aspek kehidupan manusia, dimana berbagai permasalahan hanya dapat dipecahkan dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Matematika sebagai basic of science bagi ilmu-ilmu pengetahuan yang lain, mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak pernah lepas dari peranan matematika, yang menyebabkan dunia semakin maju pesat. Matematika merupakan alat untuk menyederhanakan penyajian dan pemahaman masalah (Dumairy, 1997:27). Dengan menggunakan bahasa matematika, suatu masalah dapat lebih sederhana untuk disajikan, dianalisis, dan dipecahkan.
Statistika merupakan salah satu bagian dari matematika. Statistika adalah pengetahunan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisaan data, dan penarikan kesimpulan, dengan berdasarkan kumpulan data dan penganalisaan yang dilakukan (Sudjana, 1996:3). Banyak teori-teori disiplin ilmu statistika dapat diterapkan hampir pada semua bidang kehidupan. Salah satu ilmu statistika yang dapat diterapkan adalah pemodelan deret berkala (time series),  yang susunan nilai data observasinya berurutan dari waktu ke waktu. Deret berkala juga merupakan salah satu metode untuk meramalkan (memprediksi) suatu variabel pada masa yang akan datang (Algifari, 1997:102).
Di masa modern sekarang ini, perusahaan sering melakukan peramalan untuk memprediksi keadaan di waktu yang akan datang. Karena peramalan memegang peranan yang penting dalam menentukan kontinuitas suatu perusahaan. Secara sistematis, peramalan juga dapat digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan di berbagai bidang, misalnya perdagangan, pariwisata, periklanan, penjualan, dan lain sebagainya.  
Pariwisata merupakan salah satu industri yang mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi. Dirasakan terutama setelah melemahnya peranan minyak dan gas. Pariwisata tetap jadi primadona dan bahkan jadi salah satu tumpuan harapan perekonomian dari penerimaan devisa non migas. Sektor pariwisata menjadi salah satu andalan sumber pemasukan devisa bagi negara dan salah satu sumber pendapatan asli daerah. Oleh karena itu, pembangunan sektor pariwisata selalu diupayakan peningkatannya.
Salah satu upaya meningkatkan keuntungan perusahaan (industri pariwisata), yaitu diperlukan manajemen dalam pengambilan keputusan dan administrasi yang tepat, karena pada umumnya apa yang direncanakan pada anggaran penjualan merupakan dasar perencanaan dari seluruh komponen anggaran lainnya, artinya perencanaan penjualan merupakan kunci keberhasilan dari rencana anggaran komprehensif. Taksiran proyeksi volume penjualan yang realistis akan menggambarkan suatu rencana penjualan yang cukup tepat dan hampir mendekati penjualan yang sebenarnya dan tidak akan mengalami penyimpangan yang terlalu jauh. Proyeksi volume penjualan adalah hasil dari ramalan yang teliti. Peramalan penjualan yang teliti akan tergantung dari beberapa segi yang harus diperhatikan yaitu dari segi intern dan ekstern perusahaan.
Untuk menciptakan manajemen pengambilan keputusan dan administrasi yang tepat tersebut, perusahaan (industri pariwisata) perlu menentukan langkah-langkah dalam sebuah perencanaan sehingga dalam pengambilan keputusan dapat memenuhi sasaran dan tujuan. Perencanaan adalah penetapan tujuan organisasi beserta cara mencapainya. Salah satu unsur utama dalam keberhasilan perencanaan adalah peramalan yang akurat (Mulyono, 2000:11). Untuk sampai kepada keputusan diperlukan suatu peramalan dengan metode tertentu yang disesuaikan dengan apa yang akan diramalkan. Karena hasil peramalan mampu memberikan gambaran tentang masa depan yang memungkinkan manajemen membuat perencanaan.
Berdasarkan hasil laporan yang dicatat oleh bagian Marketing Taman Belajar dan Rekreasi Jawa Timur Park Batu Malang, total penjualan tiket pada tahun 2007 telah mencapai 601.696 lembar. Dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya, yakni pada tahun 2006 mencapai 473.598 lembar, pada tahun 2005 mencapai 419.137 lembar, pada tahun 2004 mencapai 471.718 lembar, dan pada tahun 2003 mencapai 529.143 lembar. Prediksi pada nilai penjualan perlu dilakukan, karena dengan mengetahui nilai penjualan untuk masa yang akan datang, para pengelola/manager akan dibantu dalam menentukan kebijakan yang tepat bagi perusahaannya.

Nilai penjualan di Taman Belajar dan Rekreasi Jawa Timur Park Batu Malang tersebut banyak dipengaruhi oleh musiman, dimana untuk setiap tahun terjadi lonjakan nilai dibanding tahun sebelumnya. Selain musiman, nilai penjualan juga dipengaruhi oleh kecenderungan dimana setiap tahun terjadi kenaikan dan penurunan. Salah satu metode peramalan yang dapat mengatasi pengaruh musiman dan kecenderungan adalah metode peramalan kuantitatif dengan menggunakan metode dekomposisi, khususnya metode dekomposisi census II.
Prinsip dasar metode dekomposisi adalah mendekomposisi (memecah) pola data deret waktu menjadi beberapa pola yaitu unsur trend-siklus, musiman, dan acak serta mengidentifikasi masing-masing unsur tersebut secara terpisah. Pemisahan ini dilakukan untuk membantu meningkatkan ketepatan peramalan dan membantu pemahaman atas perilaku deret data secara lebih baik. Hasil identifikasi tersebut kemudian dipergunakan untuk meramalkan kondisi di masa mendatang. Pendekatan tersebut kemudian dikembangkan oleh biro sensus dari Departemen Perdagangan Amerika Serikat, sehingga menghasilkan metode dekomposisi lain yang dikenal dengan nama metode dekomposisi census II (Rahardi, 2007:4).
Rahardi (2007:7) menjelaskan bahwa metode dekomposisi census II memiliki pendekatan yang terdiri dari 4 fase. Pada fase pertama dilakukan penyesuaian data menurut hari perdagangan. Penyesuaian data terhadap hari perdagangan sangat penting, karena banyaknya jam kerja atau perdagangan, variasi hari dari tahun ke tahun memberi sumbangan tertentu atau pengaruh tertentu dalam tingkat penjualan. Fase kedua meliputi estimasi awal dari faktor musiman dan penyesuaian deret data aktual dengan faktor musimannya. Dalam fase ini dibuat pemisahan awal faktor musiman dari komponen trend-siklus, kemudian dilakukan pengisolasian komponen random. Pada fase ketiga, penyesuaian yang telah dilakukan pada fase kedua kembali dilakukan dengan tujuan memperbaiki proses penyesuaian musiman dan untuk memperoleh faktor musiman yang lebih akurat. Fase keempat adalah melakukan beberapa uji yang sangat berguna dalam menerangkan bagaimana metode dekomposisi census II berhasil mengisolasi faktor musiman dan untuk pengembangan metode peramalan lebih lanjut dari unsur trend-siklus.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji dan menerapkan  metode dekomposisi census II. Untuk itu penulis mengambil judul “Prediksi Jumlah Penjualan Tiket di Taman Belajar dan Rekreasi Jawa Timur Park Batu Malang Tahun 2008 dengan Menggunakan Metode Dekomposisi Census II”.


Anda berminat dengan contoh skripsi ini silahkan hubungi kami di 085755969755 dengan biaya Rp. 50.000,- dengan pengiriman lewat email. Biaya ini dipergunakan kelangsungan blog kioslomba.blogspot.com. Sekian..........
*Himbauan jangan meng-copy paste, plagiat atau bentuk serupa lainnya contoh skripsi ini, karena contoh skripsi ini hanya digunakan sebagai referensi saja.
 



0 komentar:

Posting Komentar